Kamis, 03 Oktober 2013

TERJEREMBAB DALAM "KEMELEKATAN" part 2

Selamat datang di note yg ke- 2 ini dan bagi yang baru membaca note kedua ini, alangkah afdolnya baca terlebih dahulu note yang bagian pertama! hehe... sekarang dapat dipahami kan judulnya?
setelah dapat komentar dan kritikan yang membangun. But i just wanna say thanks very much, jadi sebuah pelajaran.
Yups disini saya akan menceritakan pengalaman hidup pribadi saya yang sempat terjerembab dalam KEMELEKATAN. begini ceritanya:

Awalnya sieh ada tawaran dari dosen untuk mengunjungi salah satu tempat rehabilitasi para pecandu narkoba sekaligus ke tempat pesantren milik dosen tersebut yang ada di Ciamis, tepatnya di Panumbangan. berhubung darisana dekat ke Pangandaran, so kamipun merencanakan untuk berwisata kesana. Kalau menurut pribahasa mah "sekali dayung dua tiga pulau terlampaui" jadi sambil mencari ilmu dan pengalaman, kita juga bisa bermain di pantai Pangandaran. Singkat cerita kelas sayapun menyetuji tawaran dari dosen bersangkutan, sebab memang benar adanya kalau hanya teori saja tidak afdol jika tidak tidak disertai dengan praktik.

Jadi kelas saya mengunjungi para korban kenakalan remaja tersebut karena ini ada keterkaitannya juga dengan materi mata kuliah. Susunan panitiapun segera disusun termasuk saya juga sebagai penanggung jawab transportasi dan korlap, namun dari awal kebanyakan dari kelas saya excited ke Pangandaran (disini mulai timbul KEMELEKATAN) sehingga panitia sangat disibukkan untuk mendapatkan izin dari pihak lembaga. Ditengah persiapan itu mulai timbul masalah dengan adanya issue bahwa dari HIMADIKSARIS (himpunan mahasiswa pendidikan bahasa Inggris) tidak akan memberikan izin untuk keberangkatan kami. Tapi kami selaku panitia keukeuh bahwasannya study tour ini harus bisa dilaksanakan meskipun harus "bobolokot kesang". what the meaning bobolokot kesang? hehe...

Disini kami selaku panitia bersikeras untuk bisa menggulirkan program tersebut, sampai sampai kami mengubah tema acara demi mulusnya perizinan dari pihak lembaga (mulai meradang KEMELEKATANNYA). Dan diputuskan tema acaranya bukan study tour, tapi rekreasi. Akhirnya pihak lembagapun memberikan izin setelah panitia termasuk saya merubah tema acara dengan agenda yang sama yaitu study banding ke tempat rehabilitasi para pecandu narkoba tersebut. Tapi kalau boleh jujur, dari sekian mahasiswa yang ikut study banding itu mayoritasnya  hanya ingin bermain di Pangandaran saja (hayooo... pada ngaku nieh yang ikut kesana!) hehe...

Pada intinya dari semua prosedur yang harus kami tempuh itu dengan cara MEMAKSAKAN kehendak dengan segala cara yang penting bisa jadi rekreasi, tanpa menghiraukan efek nanti yang akan timbul. Dan benar saja akibat MEMAKSAKAN dan terlalu MELEKAT dengan keinginan itu, masalahpun mulai timbul dari mulai travel, mahasiswa yang masih galau antara mau ikut atau enggak, terus lagi masalah yang paling teramat rumit ketika dari pihak HIMADIKSARIS yang mempertanyakan legalitas izin dari prodi yang masih meragukan dikarenakan cap prodi dianggap meniru karena pihak prodi tidak merasa memberi cap tersebut (padahal panitia tidak membuat cap palsu). Masalah ini paling complicated, karena besoknya kita berangkat.

Singkatnya karena saking ngotot untuk menggulirkan acara tersebut, sehingga kami selaku panitia merasa bahwa sesuatu keinginan itu sudah menjadi bagian diri kita. Dan itulah salah satu ciri dari KEMELEKATAN.

bersambung ke part 3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

matur nuwun...