Kamis, 03 Oktober 2013

Surat untuk kekasihKU

Untukmu yang selalu KUcintai….

Saat kau bangun dipagi hari, AKU memandangmu dan berharap engkau akan berbicara kepadaKU. Walalupun sepatah kata, meminta pendapatKU. Atau bersyukur kepadaKU atas suatu hal yang indah yang terjadi dalam hidupmu hari ini atau kemarin….

Tetapi AKU melihat engkau begitu sibuk mempersiapkan diri untuk pergi bekerja. AKU kembali menanti saat engkau bersiap, AKU tahu aka nada sedikit waktu bagimu untuk berhenti dan menyapaKU, tetapi terlalu sibuk….
Disuatu tempat, engkau duduk disebelah kursi selama lima belas menit tanpa melakukan apapun. Kemudian AKU melihat engkau menggerakkan kakimu. AKU berfikir engkau akan berbicara kepadaKU tetapi engkau berlalri ke telepon dan menelepon seseorang teman untuk mendengarkan gossip terbaru.

AKU melihatmu ketika engkau pergi bekerja dan AKU menanti dengan sabar sepanjang hari. Dengan semua kegiatanmu AKU berfikir engkau terlalu sibuk mengucapkan sesuatu kepadaKU. Sebelum makan siang AKU melihatmu memandang kesekeliling, mungkin engkau merasa malu untuk berbicara kepadaKU, itulah sebabnya mengapa engkau tidak menundukkan kepalamu.

Engkau memandang tiga atau empat meja sekitarmu dan melihat beberapa temanmu berbicara menyebut namaKU dengan lembut sebelum menyantap rizki yang AKU berikan, tetapi engkau tidak melakukannya. Yah, tidak apa apa masih ada waktu yang tersisa dan AKU berharap engkau pulang ke rumah kelihatannya seakan akan banyak hal yang harus kau kerjakan.

Setelah tugasmu selesai, engkau menyalakan TV, AKU tidak tahu apakahkau suka menonton TV atau tidak, hanya saja engkau selalu kesana dan menghabiskan banyak waktu setiap hari di depannya, tanpa memikirkan apapun dan hanya menikmati acara yang ditampilkan.

Kembali AKU menanti dengan sabar saat engkau menonton TV dan menikmati makananmu tetapi kembali kau tidak berbicara kepadaKU.
Saat tidur KUpikir kau merasa terlalu lelah. Setelah mengucapkan selamat malam kepada keluargamu, kau melompat ketempat tidur dan tertidur tanpa sepatahpun namaKU kau sebut. Tidak apa apa karena mungkin engkau tidak menyadari bahwa AKU selalu hadir untukmu.

AKU telah bersabar lebih dari yang kau sadari. AKU bahkan ingin mengajarkan bagaimana bersabar terhadap orang lain. AKU sangat menyayangimu, setiap hari AKU menantikan sepatah kata, do’a, pikiran atau syukur dari hatimu.
Baiklah….. engkau bangun kembali dan kembali AKU menanti dengan penuh kasih bahwa hari ini kau akan memberiku sedikit waktu untuk menyapaKU….

Tapi yang KU tunggu…. Ah tak juga kau menyapaKU.
Shubuh, Dzuhur, Ashar, Magrib, Isya dan Shubuh lagi kau masih mengacuhkan AKU. Tak ada sepatah kata, tak ada seucap do’a, dan tak ada rasa, tak ada harapan dan keinginan untuk bersujud kepadaKU…
Apakah salahKU padamu…??? Rizki yang KUlimpahkan, kesehatan yang KUberikan, harta yang KUrelakan, makanan yang KUhidangkan, anak anak yang KUrahmatkan, apakah hal itu tidak membuatmu ingat kepadaKU???
Percayalah AKU selalu mengasihimu, dan AKU tetap berharap suatu saat engkau akan menyapaKU, memohon perlindunganKU, bersujud menghadapKU….

Yang selalu menyertaimu setiap saat

ALLOH

mungkin teman teman juga tahu kenapa kata AKU memakai huruf besar (caps lock) ya, karena itu ditujukan bukan kepada mahkluk, tapi kepada Sang pencipta makhluk-Nya.
seberapa sering kita menyebut nama-Nya dala setiap langkah dan aktifitas keseharian kita?mungkin juga saya termasuk orang yang dimaksud oleh-Nya?

tulisan ini dikutip dari buku 'Nutrisi jiwa islamic food combaining for youre soul and mind'

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

matur nuwun...